Memulai karirnya sebagai supir ambulance palang Merah di Amerika Serikat, Raymond Ray Croc kemudian mencoba menjadi seorang salesmen gelas kertas. Profesi tersebut memperkenalkannya dengan Earl Prince, seorang penemu mixer yang mempunya resep rahasia membuat milkshake.
Keluar dari perusahaan gelas kertas, Croc bergabung dengan Earl Prince yang kemudian memasarkan milkshake ke seluruh penjuru Amerika Serikat selama 15 tahun. Di usianya yang ke-52 tahun, Croc mendapatkan ide untuk membuat sebuah restoran cepat saji yang besar. Dirinyapun mendatangi pelanggan terbesar yaitu sebuah restoran cepat saji milik McDonalds bersaudara di California.
Mendapat fakta bahwa pemilik restoran tidak berkeinginan mengembangkannya, Croc segera menemukan ide untuk membeli restoran ini dan mulai mengembangkannya. Croc pun segera melakukan revolusi besar dalam mengubah restoran cepat saji terbarunya itu yang tetap memakai nama McDonalds sebagai brand dagangannya.
Menu makanan di restorannya inipun segera diperbanyak. Hamburger, kentang goreng dan milkshake adalah tiga produk utama yang menjadi andalan Mcdonalds mula-mula. Croc bahkan mengembangkan sistem operasi dan antaran yang maju, dia memastikan bahwa kentang goreng yang dibeli oleh pelanggan di Topeka akan sama dengan yang dibeli di New York City.
Disiplin tingkat tinggi dan konsistensi membuat McDonald’s menjadi restoran cepat saji terkenal seantero Amerika Serikat hingga pada 1960, terdapat lebih dari 200 saluran McDonald’s di seluruh Amerika. Croc yang kurang puas melihat persebaran di AS segera membuka cabang di lebih dari 65 negara.